rss feed
Tampilkan postingan dengan label Kepercayaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kepercayaan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 04 Oktober 2012

Lucifer "bukan" nama Iblis

Kata "Lucifer" digunakan oleh St. Jerome 3 kali dalam terjemahannya, yaitu Alkitab berbahasa latin versi Vulgata. Untuk Perjanjian Lama (PL) penerjemahannya berasal dari Septuaginta (Alkitab Perjanjian Lama terjemahan bahasa Yunani) pada abad ke-4 Masehi, kata "Lucifer" 2 kali kita temukan dalam PL Vulgata . Kita lihat ayat-ayatnya sbb :


* Ayub 11:17 LAI TB, Kehidupanmu akan menjadi lebih cemerlang dari pada siang hari, kegelapan akan menjadi terang seperti pagi hari (LUCIFER, Vulgata).
KJV, And your age shall be clearer than the noonday: you shall shine forth, you shall be as the morning.
NIV, Life will be brighter than noonday, and darkness will become like morning.
Latin Vulgata, et quasi meridianus fulgor consurget tibi ad vesperam et cum te consumptum putaveris orieris ut lucifer
Douay-Rheims Bible (DRB), And brightness like that of the noonday, shall arise to thee at evening: and when thou shalt think thyself consumed, thou shalt rise as the day star.
Hebrew,
וּמִצָּהֳרַיִם יָקוּם חָלֶד תָּעֻפָה כַּבֹּקֶר תִּהְיֶה׃
Translit, UMITSAHORAYIM YAQUM KHALED TA'UFAH KABOQER TIHYEH
Septuaginta (LXX), η δε ευχη σου ωσπερ εωσφορος εκ δε μεσημβριας ανατελει σοι ζωη
Translit, HÊ DE EUKHÊ SOU HÔSPER HEÔSPHOROS EK DE MESÊMBRIAS ANATELEI SOI ZÔÊ


Catatan :
Kata "Lucifer" dalam Vulgata adalah terjemahan dari kata Yunani εωσφορος - heôsphoros.
Kata εωσφορος - heôsphoros, berasal dari kata : εως - heos berarti "hingga", "sampai";dan kata φωσφορος - phôsphoros berarti "cahaya pagi/ pembawa cahaya"

:
* Yesaya 14:12LAI TB Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur (LUCIFER, Vulgata, KJV), putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!

KJV, , How art thou fallen from heaven, O Lucifer, son of the morning! how art thou cut down to the ground, which didst weaken the nations!

NIV, How you have fallen from heaven, O morning star, son of the dawn! You have been cast down to the earth, you who once laid low the nations!

Latin Vulgata, quomodo cecidisti de caelo lucifer qui mane oriebaris corruisti in terram qui vulnerabas gentes

DRB. How art thou fallen from heaven, O Lucifer, who didst rise in the morning? how art thou fallen to the earth, that didst wound the nations?

Hebrew,
אֵיךְ נָפַלְתָּ מִשָּׁמַיִם הֵילֵל בֶּן־שָׁחַר נִגְדַּעְתָּ לָאָרֶץ חֹולֵשׁ עַל־גֹּויִם׃
Translit, 'EYKH NAFALETA MISYAMAYIM HEYLEL BEN-SYAKHAR NIGEDA'ETA LA'ARETS KHOLESY 'AL-GOYIM

LXX, πως εξεπεσεν εκ του ουρανου ο εωσφορος ο πρωι ανατελλων συνετριβη εις την γην ο αποστελλων προς παντα τα εθνη

Translit, PÔS EXEPESEN EK TOU OURANOU HO HEÔSPHOROS HO PRÔI ANATELLÔN EIS TÊN GÊN HO APOSTELLON PROS NANTA TA ETHNÊ

Catatan :

Kata "Lucifer" dalam Vulgata adalah terjemahan dari kata Yunani εωσφορος - heôsphoros. Kata "Lucifer" baru dikenal pada abad 4 Masehi, sebelumnya kata ini tidak pernah dikenal ada dalam "Kitab Suci Perjanjian Lama" bahasa asli Ibrani, Aram, maupun Yunani (Septuaginta)

Dalam Perjanjian Baru, St. Jerome sekali lagi menggunakan kata "lucifer" :

* 2 Petrus 1:19

LAI TB, Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur (LUCIFER, Vulgata) terbit bersinar di dalam hatimu.

KJV, We have also a more sure word of prophecy; whereunto ye do well that ye take heed, as unto a light that shineth in a dark place, until the day dawn, and the day star arise in your hearts:

NIV, And we have the word of the prophets made more certain, and you will do well to pay attention to it, as to a light shining in a dark place, until the day dawns and the morning star rises in your hearts.

Latin Vulgata, et habemus firmiorem propheticum sermonem cui bene facitis adtendentes quasi lucernae lucenti in caliginoso loco donec dies inlucescat et lucifer oriatur in cordibus vestris

DRB, And we have the more firm prophetical word: whereunto you do well to attend, as to a light that shineth in a dark place, until the day dawn, and the day star arise in your hearts:

TR, και εχομεν βεβαιοτερον τον προφητικον λογον ω καλως ποιειτε προσεχοντες ως λυχνω φαινοντι εν αυχμηρω τοπω εως ου ημερα διαυγαση και φωσφορος ανατειλη εν ταις καρδιαις υμων

Translit, kai ekhomen bebaioteron ton prophêtikon logon hô kalôs poieite prosekhontes hôs lukhnô phainonti en aukhmêrô topô heôs hou hêmera diaugasê kai phôsphoros anateilê en tais kardiais humôn

Catatan :

Kata "Lucifer" dalam Vulgata adalah terjemahan dari kata Yunani φωσφορος - phôsphoros.

Dalam "tafsiran" yang lazim beredar pada kalangan "Kristen barat", hanya dalam Yesaya 14:12 kata "LUCIFER" ditafsirkan sebagai nama Malaikat yang jatuh yang kemudian disinonimkan sebagai nama "Iblis". Sedangkan Ayub 11:17 dan 2 Petrus 1:19 kata "lucifer" tidak dimaknakan sebagai nama Iblis dengan menimbang konteks ayatnya. Bahkan khusus pada 2 Petrus 1:19 lebih "ditafsirkan" sebagai figur Yesus Kristus dengan mengacu ayat-ayat lain yang melambangkan Yesus Kristus sebagai "sumber cahaya" misalnya dalam Lukas 1:78, Wahyu 22:16, Efesus 5:14.

Benarkah kata "φωσφορος – phôsphoros", yang diterjemahkan oleh St. Jerome harus diterjemahkan sebagai "Iblis" saja?.

Kita sama-sama mengetahui bahwa istilah nama "lucifer" diterapkan kepada sosok Iblis/ Malaikat yang memberontak hanyalah produk tafsir saja. Orang Yahudi (kalangan Yudaisme) tidak menganggapnya demikian. Kata "HEYLEL" yang diterjemahkan εωσφορος - heôsphoros dalam LXX dan yang kemudian diterjemahkan "lucifer" oleh St. Jerome) dalam Yesaya 14:12 itu bukan iblis. Dan terbukti ada banyak orang bernama yang diambil dari arti/kata הֵילֵל - HEYLEL ini, kalau kata tsb bermakna "setan/ iblis", saya yakin tidak akan ada orang-tua yang akan menamakan anaknya seperti itu.

Sekarang, kita lihat bagaimana kalangan Yahudi memandang nama "HEYLEL" yang diterjemahkan "LUCIFER" ini :

1. Menurut situs http://www.hebrewnamedictionary.com/ artinya adalah :

"Praised." Also the Hebrew name for Lucifer (Isaiah 14:12). The Hebrew name itself retains the positive connotations of its original meaning, unlike the negative connotations carried by "Lucifer" in English. Masculine.

2. Menurut situs Yahudi di http://www.learn-hebrew-names.com/Show- ... -en178.htm menerangkan sbb :

Name : Hillel (Hilel) - הִלֵּל ( הילל )
Gender : male
Time of appearance : The Biblical Era
Meaning : (He) praised, glorified. The past tense masculine singular form of the verb לְהַלֵּל (lehalel).
History Hillel is the name of the father of Abdon, one of Israel's judges. This is also the name of "Hillel the Elder", the head of Sanhedrin ("The Assembly") in the first century C.E. He is the founder of the Beit Hillel ("House of Hillel") tradition, which is paired with the Beit Shammai tradition.
Citation : "And after him Abdon the son of Hillel, a Pirathonite, judged Israel." Judges 12 :13

* Hakim 12:13

LAI TB, Sesudah dia, maka Abdon bin Hilel, orang Piraton, memerintah sebagai hakim atas orang Israel.

KJV,

And after him Abdon the son of Hillel, a Pirathonite, judged Israel.

Latin Vulgata, post hunc iudicavit in Israhel Abdon filius Hellel Farathonites

DRB, After him Abdon, the son of Illel, a Pharathonite, judged Israel:

Hebrew,
וַיִּשְׁפֹּט אַחֲרָיו אֶת־יִשְׂרָאֵל עַבְדֹּון בֶּן־הִלֵּל הַפִּרְעָתֹונִי׃Translit, VAYISYPOT 'AKHARAV 'ET-YISRA'EL 'AVDON BEN-HILEL HAPIRATONI

Kedua situs Yahudi diatas merujuk kata הילל - HEYLEL/ HEILEL, he - yod - lamed - lamed, "sinonim" dengan הלל - HILEL/ HILLEL, he - lamed - lamed. Dua kata ini berasal dari kata הלל - HALAL, to praise.

Kita lihat beberapa yang nama-nama orang terkenal yang diambil dari kata הֵילֵל - HEYLEL :

- Aktor cilik (sekarang udah gede) "Haley Joel Osment" yang main di film THE SIXTH SENSE, AI.

- Ilmuwan "Edmund Halley" penemu Comet Halley.

- Penyanyi neo-classic "Hayley Westenra"

- Rabbi Hillel (30 BC - 9 AD), pengajar dan ahli Taurat yang terkenal sebelum era Yesus Kristus, baca di http://rabbihillel.com/

- Dll.

Dengan demikian kita dapat mengerti "LUCIFER" sebagai dengan Iblis hanyalah produk dari tafsir tepatnya tafsir yang berasal dari kalangan Kristen "barat". "Tafsir" bisa saja berbeda-beda, tidak semuanya memandang "Lucifer" dalam Yesaya 14:12 adalah nama Iblis. Dan dengan menimbang 2 Petrus 1:19 maupun Ayub 11:17, kata "LUCIFER" tidak bermakna sebagai malaikat yang jatuh atau "nama penghulu Setan/ Iblis". Orang Yahudi punya istilah sendiri yaitu סמאל - SAMAEL ini dicatat dalam kitab mereka Talmud & Midrasy. Mereka tidak berpendirian pada Alkitab versi Latin Vulgata atau KJV dan "tafsirannya".

Rabu, 03 Oktober 2012

Nasrani = Kristen ?

* Kisah 24:5
LAI TB, Telah nyata kepada kami, bahwa orang ini adalah penyakit sampar, seorang yang menimbulkan kekacauan di antara semua orang Yahudi di seluruh dunia yang beradab, dan bahwa ia adalah seorang tokoh dari sekte orang Nasrani
NKJV, For we have found this man a pestilent fellow, and a mover of sedition among all the Jews throughout the world, and a ringleader of the sect of the Nazarenes:
TR, ευροντες γαρ τον ανδρα τουτον λοιμον και κινουντα στασιν πασιν τοις ιουδαιοις τοις κατα την οικουμενην πρωτοστατην τε της των ναζωραιων αιρεσεως
Translit interlinear, heurontes {setelah menemukan} gar {karena} ton andra {orang} touton {ini} loimon {seperti wabah (yang membahayakan)} kai {dan} kinounta {menimbulkan} stasin {pertengkaran2} pasin {(diantara) semua} tois {orang2} ioudaiois {Yahudi} tois kata {diseluruh} tên oikoumenên {dunia} prôtostatên {pemimpin} te {dan} tês tôn {orang2} nazôraiôn {nasrani} haireseôs {dari sekte}


Ada pengertian yang berbeda antara kata ναζωραιος - nazôraios (orang Nazareth) ; ναζωραιων αιρεσεως - nazôraiôn haireseôs (sekte Nasrani); dan Nazorea (nama salah satu Sekte gnostik Mandaean).


Penjelasannya sebagai berikut :

:
1. nazôraios (orang Nazareth) ;

Gelar ναζωραιος - nazôraios dalam Alkitab PB hanya ditujukan kepada Yesus --> Yesus orang Nazareth (Matius 2:23; Markus 1:24; Lukas 2:39)

* Matius 2:23 LAI TB, Setibanya di sana ia pun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret. KJV, And he came and dwelt in a city called Nazareth: that it might be fulfilled which was spoken by the prophets, He shall be called a Nazarene. TR, και ελθων κατωκησεν εις πολιν λεγομενην ναζαρετ οπως πληρωθη το ρηθεν δια των προφητων οτι ναζωραιος κληθησεταιTranslit, kai elthôn katôkêsen eis polin legomenên nazaret hopôs plêrôthê to rêthen dia tôn prophêtôn hoti nazôraios klêthêsetai

2. nazôraiôn haireseôs (sekte Nasrani);

Dalam Kisah 24:5 tsb. Kata "Nasrani" tidak mengarah kepada pengikut Yesus Kristus , sebab sebelumnya pengikut Yesus disebut dengan nama 'Kristen' (χριστιανος - khristianos, Kisah 11:26).

Dan sebenarnya 'Sekte Nasrani' telah ada sebelum kelahiran Yesus. Namun adanya kata yang mirip "Nasrani" dan "Nazaret" menjadikan seringnya terjadi salah-pengertian dengan adanya kaitan nama Yesus dengan kota asalnya Nazaret.

Sekte Nasrani adalah sekte Yahudi pra-Kristen yang menganut mistik gnostik orang Mandaean. Sekte ini disebut dalam Epiphanus Panar.I,Haer. 29,6 & Tafsiran Jerome (Yesaya 11:1).

Dalam Talmud (Ta'an.27b); Tertulianus: Marcion IV.3; Tafsiran Jerome (Yesaya 5:18 ), sekte ini jelas menunjukkan ciri sebuah sekte Yahudi yang kemudian bersinkretisasi juga dengan kekristenan (Yohanes Pembaptis) tetapi berbeda dengan pengikut Yesus, bahkan dalam Epiphanes (Panar.I, Haer.18 ) dengan jelas dibedakan antara 'sekte Nasrani' Mandaean dengan 'umat Kristen.'

3. Nazorea (nama salah satu Sekte gnostik Mandaean)

Sekte gnostik Mandaean lainnya menyebut diri mereka dengan sebutan 'Nazorea' atau 'Natsorayya' (berasal dari kata 'na-zar') atau bahasa Siria 'natsar' (dalam logat Siria istilah Aram 'z' ditulis 'ts). Nazar/natsar berarti 'menjaga' yaitu menjaga tradisi dan mencerminkan usaha untuk mempertahankan tradisi Yahudi & Taurat dengan ketat. Tetapi, sekte ini sekaligus bersifat sinkretis dengan faham gnostik.

Sekte Nasrani bukan Kristen :

'Sekte Nasrani' sudah ada sebelum kelahiran Yesus dan adanya kaitan nama Yesus dengan kota asalnya Nazaret bukan berarti Kekristenan asalnya itu "Nasrani". Sekte Nasrani adalah sekte Yahudi pra-Kristen.

Pada awal perkembangan kekristenan di kalangan Yahudi, masih banyak yang memelihara torat seperti yang dijumpai dalam persidangan di Yerusalem (Kisah15) dan murid-murid Yakobus (Kisah 21:20), tetapi kita mengetahui bahwa kemudian mereka mengikuti ajaran Kristus melalui pengajaran Petrus dan Paulus untuk mengikuti jalan pertobatan iman kepada Tuhan Yesus Kristus dan pertolongan Roh Kudus.

Jadi dapat dimaklumi kalau para orang Kristen yang masih dalam proses transisi 'Taurat menuju Injil' itu kemudian disamakan oleh para pemimpin Yahudi dan dianggap 'sekte Nasrani' juga (Kisah 24:5).

Tetapi dengan berkembangnya waktu dan ajaran para rasul maka makin jelas beda antara mereka yang mengikuti 'sekte Nasrani' dengan yang mengikuti ajaran Yesus yang kemudian disebut sebagai "Kristen" (Kisah 11:26;26:28; 1 Petrus 4:16)

Dalam Kitab-Suci umat Muslim, pengikut Yesus disebut sebagai 'Nasrani' (Nashara, Sura. 5:82) Ini bisa dimaklumi mengingat bahwa latar belakang Islam banyak berinteraksi dengan agama Yahudi (terutama di Medinah) dan menggunakan julukan orang Yahudi kepada orang Kristen sebagai julukan mereka juga.

* Qs 5:82

Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.

bandingkan dengan Terjemahan Bahasa Inggris dibawah ini yang 'mengganti' kata NASHARA menjadi Christian :

* Terjemahan Mohammed Marmaduke Pickthall,

Qs 5:82

Thou wilt find the most vehement of mankind in hostility to those who believe (to be) the Jews and the idolaters. And thou wilt find the nearest of them in affection to those who believe (to be) those who say: Lo! We are Christians. That is because there are among them priests and monks, and because they are not proud.

* Terjemahan Abdullah Yusuf Ali,

Qs 5:82

Strongest among men in enmity to the believers will you find the Jews and Pagans; and nearest among them in love to the believers will you find those who say, "We are Christians": because amongst these are men devoted to learning and men who have renounced the world, and they are not arrogant."

Orang Yahudi tidak menerima 'Yesus sebagai Kristus' (Mesias) itulah sebabnya label Nasrani yang mereka pakai. Sebenarnya Kitab Suci umat Muslim sudah menggunakan nama 'Al-Masihi' (QS 4:157) yang artinya 'MESIAS' untuk menyebut Yesus (Isa), sedangkan pengikut Yesus disebut sebagai 'Masihi'. Penggunaan nama ini menurut Ensiklopedia Islam disebut disebarluaskan oleh misionaris Kristen menggantikan istilah 'Nasrani' (Nashara, QS.5:82).

Maka penyebutan yang umum kita dengar 'Nasrani' bagi kaum Kristiani sebenarnya 'kurang tepat'.

Natal ?

Kita mengenal tahun Masehi, dan banyak orang tahu bahwa tahun Masehi mengacu pada kelahiran Masehi atau Mesias, yaitu Kristus. Karena memori tadi, mereka bertanya, "Kalau tahun Masehi itu mengacu pada kelahiran Yesus, mengapa tahun Masehi dimulai 1 Januari, bukan mulai 25 Desember?" Ada lagi yang bertanya, "Kalau tahun Masehi itu mengacu pada kelahiran Yesus, mengapa Yesus lahir 25 Desember, mengapa tidak 1 Januari?"

Ada rekaan jawaban yang cukup menarik, bahwa hal ini dapat dilihat dengan adat Yahudi. Menurut adat Yahudi, tiap bayi laki-laki pada hari ke-8 setelah lahir, disunat. Pada hari itu ia diberi nama dan diakui keberadaannya. Kalau Yesus lahir pada 25 Desember dan pada hari ke-8 disunat dan diberi nama, maka hari itu adalah tanggal 1 Januari.

Jika Yesus dilahirkan pada bulan 25 Desember Kelihatannya tanggal dan bulan ini tidak tepat benar, karena pada bulan Desember - Januari, di kota Betlehem, Yudea, dimana kelahiran Yesus terjadi, iklimnya cukup dingin dengan beberapa tempat bersalju sehingga agaknya tidak mungkin para gembala bisa berada di padang Efrata dalam keadaan musim demikian (Lukas 2:8). Demikian juga kaisar Agustus tentunya tidak akan mengeluarkan kebijakan sensus dan menyuruh penduduk Yudea melakukan perjalanan jauh dalam suasana musim dingin yang mencekam demikian.



:
Umat Kristen pada abad pertama tidak merayakan Natal seperti layaknya umat Kristen sekarang, mereka lebih terpukau untuk merayakan hari kematian, dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus yang dikenal sebagai hari Paskah, dan belum memikirkan hari kelahiranNya.

Sebenarnya semula di gereja Timur (orthodox) dirayakan hari Epifani (manifestasi) pada tanggal 6 Januari untuk merayakan hari pembaptisan Yesus di sungai Yordan. Perayaan epifani juga masih dirayakan saat ini dengan memberkati air baptisan di gereja Timur dan sungai Yordan juga diberkati pada hari Epifani, dan sudah dilakukan sejak abad 3.

Di gereja Barat (Katolik), hari Epifani itu dirayakan juga untuk mengingat kunjungan orang Majus untuk menyembah bayi Yesus, dan sejak abad 4, perayaan ini dilakukan untuk mengenang peristiwa yang terjadi sekitar manifestasi kelahiran Yesus di Betlehem. Dalam kaitan dengan perayaan pembaptisan Yesus itu, pada malam tanggal 5 Januari sekaligus dirayakan peringatan kelahiran Yesus. Data tertulis yang mencatat perayaan kelahiran Yesus itu sudah ada pada abad 4.

Pada tahun 274, di Roma dimulai perayaan hari kelahiran Matahari pada tanggal 25 Desember sebagai penutup festival saturnalia (17-24 Desember) karena di akhir musim salju tanggal itu, Matahari mulai kembali menampakkan sinarnya dengan kuat.

Menghadapi perayaan kafir yang sangat kuat ini, umat Kristen umumnya meninggalkannya dan tidak lagi mengikuti upacara tersebut, namun dengan adanya proselitasi (pengkristenan) orang Roma secara masal sejak kaisar Konstantin menjadi Kristen, banyak orang Roma yang tetap merayakan hari Matahari itu sekalipun sekarang sudah mengikuti agama Kristen. Kenyatan ini mendorong para pemimpin gereja kala itu untuk berusaha mengalihkan penyembahan dewa Matahari itu dan menggantinya menjadi perayaan 'Matahari Kebenaran,' dan kemudian menggantinya menjadi perayaan Natal.

Sejak tahun 336, secara resmi perayaan Natal dilakukan pada tanggal 25 Desember sebagai pengganti tanggal 5-6 Januari. Ketentuan ini diresmikan oleh kaisar Konstantin yang kala itu dijadikan lambang raja Kristen. Perayaan Natal kemudian dirayakan di Anthiokia (tahun 375), Konstantinopel (380), dan di Alexandria Mesir (430), dan kemudian menyebar ke tempattempat lain dan masakini dirayakan diseluruh dunia, baik dalam dunia dengan tradisi Kristen maupun tidak.

Dari data sejarah tersebut kita dapat mengetahui bahwa Natal bukanlah perayaan dewa matahari, namun untuk mengalihkan orang Roma dari perayaan dewa Matahari kearah Tuhan Yesus Kristus, maka tradisi perayaan Natal tanggal 5-6 Januari digeser ke sini, dengan maksud agar umat Kristen tidak lagi mengikuti tradisi kafir dengan merayakan hari Matahari. Hari Natal dimaksudkan untuk menggantikan hari Matahari.

Sekalipun masih ada umat Kristen yang mendua hati dengan masih merayakan hari Matahari kala itu, umat Kristen yang bertobat tidak lagi mengartikan hari itu sebagai hari Matahari melainkan sebagai peringatan kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Umat Kristen masakini juga tidak mengkhususkan pada tanggal 25 Desember, penentuan pada tanggal itu merupakan usaha menuju keseragaman nasional, dan bukti bahwa umat Kristen tidak terpaku hari itu adalah kenyataan bahwa umumnya perayaan Natal masakini diadakan di antara awal bulan Desember sampai akhir bulan Januari tahun berikutnya, bahkan ada yang diluar kurun waktu itu.

Seperti yang terjadi dalam semua agama, termasuk agama Yahudi dimana Yesus sering mengkritik umat Yahudi yang menekankan adat-istiadat manusia lebih dari perintah Allah (Markus 7:6-8), demikian juga adat-istiadat manusia juga masuk ke dalam perayaan Natal terutama dikalangan tradisi Roma Katolik dimana tradisi dihargai setara dengan Alkitab.

Pada abad ke-13, Franciscus dari Assisi memperkenalkan 'creche' yaitu replika kandang dalam gua dengan ternak-ternaknya, dimana disitu juga ada berdiri patung Yusuf dan Maria dengan bayinya di atas palungan dan dihadiri para gembala dan orang majus. Replika ini menjadi hiasan perayaan Natal yang utama sebelum pohon Natal dikenalkan. Sejak itu perayaan Natal selain diisi dengan makan minum dan tarian juga diisi dengan lagu-lagu yang dikenal sebagai Christmas Carol. Lagu-lagu Natal ini sering dinyanyikan oleh sekelompok penyanyi yang mendatangi orang-orang pada malam Natal dari rumah ke rumah.

Di antara lagu-lagu Natal tersebut, yang paling terkenal adalah lagu 'Stille Nacht, heilige Nacht' yang diciptakan oleh seorang Jerman Franz Xaver Gruber yang meninggal dunia pada tahun 1863, lagu yang terkenal di seluruh dunia dan selalu dilantunkan pada hari Natal dimana-mana.

Bagaimana sampai terjadi bahwa pohon terang dijadikan hiasan sentral dalam perayaan Natal? Sekalipun ada yang mengira bahwa kekristenan itu menyembah dewa pohon yang digambarkan sebagai pohon Natal, tidak ada data sejarah yang menunjang hal itu, selain bahwa pohon den (tanne baum) merupakan simbol kekekalan. Sumber gereja Katolik Roma, menyebutkan mengenai Pohon Terang, sebagai berikut:

"Pohon Natal berupa pohon cemara yang dihiasi dengan lilin atau lampu-lampu berwarna, biskuit, buah-buahan atau bola berwarna-warni pada hari sebelum Natal. Kebiasaan itu mungkin berhubungan dengan 'sandiwara firdaus', yang pada Abad Pertengahan dipentaskan dimuka pintu gerbang gereja-gereja. Di permainan ini terdapat a.l. sebatang pohon yang digantungi buah-buah apel. Lilin dan lampu yang sekarang dikenakan, melambangkan 'Terang Dunia', yaitu Kristus yang kelahiranNya dirayakan pada hari Natal (25 Desember)." (A. Heuken S.J., Ensiklopedi Gereja, jilid 7, hlm. 21).

Dalam iklim 4 musim seperti di Eropa dimana umumnya pohon-pohon mengalami perubahan sesuai dengan iklim yang terjadi, yaitu musim salju (pohon gundul), musim semi (pohon bersemi/bertunas), musim kemarau (pohon berbunga), dan musim gugur (pohon daunnya berguguran), maka kita dapat melihat bahwa pohon den merupakan pohon yang tetap hijau sepanjang ke-4 musim itu. Ini menunjukkan simbol kekekalan di tengah ketidak kekalan pohon-pohon lain, dan kemudian dijadikan lambang bahwa Kebenaran Tuhan Yesus menggambarkan ajaran yang kekal di tengah dunia yang berubah-ubah dan tidak kekal ini.

Lilin-lilin pohon Natal yang kemudian diganti lampu listrik yang berkelap-kelip adalah gambaran penerangan rumah yang terlihat dibalik pohon-pohon den. Di musim salju, ditengah rumput bersalju, pohon-pohon den berdiri megah dengan kehijauan daun-nya, dan melalui celahcelah dahan dan daunnya kita biasa melihat pemandangan yang menakjubkan yaitu kerlapkerlipnya sinar lampu dari rumah-rumah. Kerlapkerlip sinar ini juga menggambarkan terang telah hadir di pada hari Natal.

Bagaimana dengan figur Santa Claus yang sekarang dikaitkan dengan perayaan Natal? Sebenarnya semula figur Santa Claus ini tidak ada dalam perayaan Natal, namun dikaitkan dengan figur pada abad XI, Santo Nicholas, yang menurut legenda adalah seorang uskup yang baik hati dan suka membagi-bagikan hadiah pada anak-anak pada malam tanggal 5 Desember sebelum tanggal 6 dirayakan.

Legenda Santo Nicholas itu kemudian diadopsi di Belanda sebagai 'Sinter Klaas & Swarte Piet' yang dirayakan tanggal 5 Desember yang datang berkuda di malam Natal membagibagikan hadiah kepada anak-anak. Di Amerika Serikat kisah ini berubah menjadi figur Santa Claus yang dikaitkan pada malam Natal dan menaiki kereta salju penuh hadiah, ditarik oleh 8 ekor rusa kutub. Santa Claus lalu terbang menembus awan untuk mengantarkan hadiahhadiah itu kepada anak-anak di seluruh dunia melalui cerobong asap di atap rumah-rumah, gambaran mana merupakan perpaduan legenda Santa Claus dengan Odin, dewa Norwegia yang dipercaya punya kereta ditarik tujuh rusa kutub yang bisa terbang.

Yang perlu didemitologisasikan dari perayaan Natal bukan hari Natalnya (yaitu kenangan kelahiran Yesus di Betlehem yang bisa dianggap tanggal 25 Desember atau hari lainnya sekitar itu), tetapi perayaan Santa Claus dengan kereta ditarik rusa-rusa kutubnya yang bisa terbang itu, dan juga sikap merayakan hari Natal dengan berpesta-pora.

Sebagai umat Kristiani, kita tahu bahwa 25 Desember bukanlah tanggal kelahiran Yesus, Alkitab tidak menyatakan tanggal ini. Tanggal 25 Desember hanyalah tanggal dirayakannya kelahiran Yesus, bukan tanggal yang sebenarnya.

Ada yang menyelidiki bahwa Yesus Kristus lahir sekitar bulan September atau Oktober (bertepatan Hari raya Tabernakel/ SUKOT setiap tahun pada tanggal 15 bulan Tishri (Bulan ke-7, Ibrani, תִּשׁרִי - TISYREY/ TISHRI atau שְּׁבִיעִי - SYEVI'I). Tanggal 15 Tishri menurut kalender international (Gregorian), pada tahun 2009 ini adalah tanggal 15 Tishri 5770 yang jatuh pada hari Sabtu, 3 Oktober, 2009 yang lalu (lihat http://www.hebcal.com ).

Bagimanapun Merayakan hari Natal sebagai perayaan Kristen baik sekali untuk memperingati kelahiran 'Immanuel' Allah yang menjadi manusia Yesus, agar sekeluarga dapat bersama -sama menghormatinya dan menganut ajarannya dengan sepenuh hati, karena Yesus yang menjadi juruselamat manusia telah hadir di bumi dan mendatangkan sukacita dan damai sejahtera bagi manusia, sesuai berita sukacita Natal berikut:

"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya .... Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka." (Lukas 2: 14,20)

Asal dan Makna Baptisan

Baptisan ( טבילה – TEVILÂH) bukanlah berasal tindakan Kristiani. Sepanjang Perjanjian Lama (Tanakh Ibrani) kita temukan ungkapan yang berhubungan dengan טבילה – TEVILÂH. Bani Israel harus melakukan טבילה – TEVILÂH sebelum mereka melakukan ritual ibadah. Para imam harus melakukan טבילה – TEVILÂH, seorang wanita harus melakukan טבילה – TEVILÂH satu kali dalam sebulan. Banyak sekali contoh yang ada bahwa BAPTISAN atau טבילה – TEVILÂH adalah suatu hal yang lazim di kalangan Israel. Kata טבילה – TEVILÂH ini berpadanan dengan kata Yunani "βαπτιζω - baptizô".

Makna baptisan ( טבילה – TEVILÂH) adalah pembersihan/ pencucian.

    "Dalam kolam pembasuhan yang berisi 40 sukat (Ibrani 'seah') air, setiap orang yang najis mencelupkan diri mereka, dan di dalam kolam itu juga mereka mencelup semua perabot yang najis." (Mikvaot 9:5).

    "Jika orang Farisi menyentuh pakaian dari masyarakat umum, mereka menjadi najis, dan perlu 'tevilah' (baptisan)" (Misyna Khagiga 2:7)

Kristen dan Puasa

Di tengah bulan Puasa yang dilakukan oleh umat Muslim, timbullah pertanyaan yang ditujukan kepada umat Kristen: “Apakah umat Kristen menjalankan puasa?”

Asal perintah puasa dalam Perjanjian Lama tidak jelas, tercatat ketika Israel menghadapi Filistin mereka mengaku dosa dan berpuasa (1Sam.7:6). Sekalipun tidak disebut sebagai puasa, Musa tidak makan dan minum selama 40 hari (Kel.34:28). Ketika Nehemia mendengar situasi Yerusalem, ia berdoa dan berpuasa (Neh.1:4). Yoel menyuruh umat bertobat dan berpuasa (Yl.2:12). Banyak juga ayat-ayat lain yang menunjukkan praktek puasa dalam PL.

Dalam Perjanjian Baru puasa juga tercatat. Yesus hanya sekali tercatat berpuasa dengan tidak makan & minum 40 hari lamanya (Mat.4:2) sebagai persiapan menghadapi godaan dan ujian. Ketika Paulus dan Barnabas diutus mereka berpuasa (Kis.13:3). Puasa biasanya dikaitkan dengan penyesalan diri dalam pertobatan dan dikaitkan dengan doa dalam usaha mendekatkan diri lebih kepada Tuhan (1Raj.21:27;Mzm.35:13), atau meminta kuasa dalam memerangi setan (Mat.17:21;Mrk.9:29).